Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sabtu, 26 Februari 2011

...Kepedihan dan Semangat Baru...


Hari ini aku belajar tentang kehidupan dari sesuatu yang tak ku duga sebelumnya. pelajaran itu kudapatkan dari keluarga kecil yang tak ku duga sebelumnya. keluarga kecil yang memberiku arti hidup yang tak sedikit. Tak tahu apakah ini arti hidup yang sebenarnya atau bukan. Tapi setelah menyasikannya aku merasa terdorong untuk hidup lebih maju dan terus berkembang. hufft, dada ini hanya bisa ku elus untuk bisa lebih bersabar dalam menghadapi hidup ini. Melihat mereka, aku tersadar akan perbuatan yang ku lakukan terhadap kelurga dan orang – orang terdekatku. Selama ini aku selalu tak menuruti perintah orang tuaku , padahal karena beliau aku bisa ada di dunia ini,merasakan indahnya anugerah yang maha Kuasa. Pendidikan pun tak kalah ku sesalkan. pendidikan yang selama ini mereka upayakan malah ku sia – siakan dengan tak belajar sungguh – sungguh. Sesaat ku termenung saat mengetahui salah satu anak dari keluarga ini baru mengenyam pendidikan sekolah dasar pada saat berumur 9 tahun. Pendidikan yang semestinya di enyam pada saat berusia 6 tahun. Banyak yang seperti keluarga ini, yang biasa ku saksikan tapi entah mengapa keluarga ini yang dapat menyentuh hatiku. tak sadar saat menyaksikan keseharian mereka melalui tayangan salah satu stasiun TV, air mata ini mengalir begitu saja membasahi pipi (kaya lagu ajah...”).  tak tahu apakah yang ditayangkan itu hanya akting belaka atau bukan, tapi apapun itu thanks atas sebuah stasiun tv yang menayangkannya. Jika yang sebenarnya ditampilkan merupakan akting, menurutku itu merupakan akting yang tak kalah hebatnya dengan artis – artis senior... (uppsss, kayax da yang mulai lebay ni,,, ). Melalui note ini, ku hanya ingin membebaskan yang ada dalam hati dan dipikiranku saat ini...
Semangat hidup ini pun muncul kembali. ingin ku bangun tiang – tiang kesuksesan ku kembali, tapi ku rasa itu tak mungkin bisa kembali utuh seperti sedia kala, jalan mulus yang selama ini ku bayangkan ternyata hanya mimpi belaka yang tak akan pernah terwujud. cemoohan, caci, dan maki merupakan badai besar yang mereka berikan untuk membuat tiang kesuksekanku seakan goyah dan ingin runtuh. Aku tak ingin tiang yang telah ku bangun ini runtuh. Tapi aku juga tak dapat menghilangkan cemoohan, caci dan maki tersebut karena itu merupakan bumbu kehidupan yang pastinya dirasakan oleh semua orang. Memang kita tidak bisa memusnahkan ataupun menghilangkannya, karena semua itu hanya bisa kita ubah. mengubahnya menjadi energi untuk menguatkan tiang – tiang kesuksesan kita.

1 komentar:



  1. Bismillah,,

    ukhtifillah,, tidak ada kata gagal sebelum datangnya ajal,, (*nyontek judul majalah ar-risalah)

    yang ada adalah gagal menyikapi apa yang sudah dicapai,, karena kegagalan ada ketika ukhti menamainya kegagalan,,

    mau bilang gagal kuliah,belum juga,, kan masih bisa mengulang,, heheheh
    mau bilang gagal menjadi anak yang terbaik,, belum tentu karena taubat menanti mulailah birrul walidain ma orang tua,, semangat
    gagal menjalin pertemanan,, belum pasti, mulailah rajut ukhuwah dengan landasan karena Allah, uhibbukifillah ukhti,,

    selama ajal belum datang semuanya masih bisa berubah, fahimna???

    BalasHapus